Hello Sahabat
blogger untuk kali ini saya akan membahas tentang makna bifurkasi
IG : @As_sidiq30 |
Ada beberapa
definisi jika mencarinya dengan bantuan Mbah Google. Namun, pemahaman saya, dan
yang saya dapat dari dosen di kelas, bifurkasi
adalah momen yang mengkristal. Suatu kondisi di mana kita tidak bisa kembali ke
sana, namun ia selamanya berada dalam kekekalan. Bagaimana, cukup menarik
bukan? Atau sangat menarik jika kita juga ternyata memiliki titik bifurkasi itu
di dalam hidup kita.
Yah, bayangkan
kita hidup seperti menghubungkan titik-titik peristiwa dalam setiap pengalaman
yang kita lalui. Pernah bermain menghubungkan titik-titik sehingga menghasilkan
sebuah gambar yang utuh bukan? Sayang sekali jika belum pernah, karena saya
sendiri termasuk yang suka dengan permainan itu ketika masih kecil dulu. Bisa
jadi ia menghasilkan gambar apel atau gambar boneka, atau gambar yang lain. Apa
saja! Nah, begitu jugalah hidup kita ini. Setiap kita bergerak maju, berarti
kita sudah berhasil mencapai satu titik untuk kemudian terus menyempurnakannya
menjadi gambaran kehidupan kita yang utuh.
Titik
bifurkasi (bifurcation point) atau yang juga disebut “titik percabangan
dua”sesungguhnya hanya salah satu titik dalam sebaran titik-titik kehidupan
seorang manusia. Namun tampaknya titik ini begitu istimewa sehingga ia sulit
untuk ditinggalkan begitu saja, bahkan ketika perhitungan fisika waktunya pun
terus berputar untuk mempengaruhi manusia yang mau tidak mau harus mengalami
perubahan. Ia tetap saja memperhatikan titik itu. Hal ini karena bifurkasi
adalah momen yang mengkristal. Sebesar apapun usaha manusia untuk melupakannya,
ia tetap sulit melakukannya.
Kalau ingin
mengkajinya lebih jauh, membaca tulisan Haqiqie
Suluh (2007), maka konsep bifurkasi nyatanya merupakan salah satu dari
teori chaos, selain juga adastrange attractor, fractal, dan
sebagainya. Kalau kita mendengar kata chaos, maka pemahaman kita
pasti tidak akan jauh dari sebuah peristiwa kekacauan. Teori chaospada
dasarnya membicarakan sebuah ketidakteraturan dalam keteraturan atau
sebaliknya, di mana ia juga otomatis akan selalu mengikuti aturan
deterministik. Maka dapat disimpulkan bahwa chaos adalah fenomena
dalam keteraturan. Betul, chaoshanyalah sebuah upaya memahami sesuatu yang
memiliki ciri ketidakteraturan dalam sebuah sistem.
Artinya, jika
dipahami bahwa chaos adalah kewajaran, proses biasa dan alamiah, maka
mengapa kita masih terpaku pada titik bifurkasi dalam hidup kita? Boleh saja,
kita tetap memiliki titik-titik bifurkasi itu dalam hidup kita. Siapapun
orangnya pasti memiliki titik bifurkasi tersebut, hanya mungkin kadarnya yang
berbeda-beda. Yaaah, saya juga harus mengakui bahwa juga memiliki titik
bifurkasi itu dalam hidup saya. Pasti…
Setidaknya
usai memahami makna bifurkasi ini, kita menjadi paham bahwa memang seperti
inilah hidup kita. Hanya kemudian yang menjadi catatan bahwa, dalam setiap
permasalahan atau chaos yang menimpa kita, kita harus segera bisa
berbuat sesuatu untuk tidak larut dalam permasalahan itu. Mengenang boleh saja
bukan? Toh, memang tidak ada obat yang benar-benar mujarab sehingga kita bisa
melupakan kejadian-kejadian buruk yang terjadi dalam hidup kita.
Jadi, teruslah
bergerak saja kawan! Lanjutkan langkahmu ke titik hidupmu yang baru.
Sempurnakan gambaran tentang hidupmu. Titik bifurkasi hanya sebuah titik. Ingat
hanya sebuah titik! Fokuslah di titik yang lain, di titik yang baru, karena
kamu bisa menjadi lebih baik di luar yang kamu bayangkan! Jadi, tetap semangat,
berdoa dan terus berusaha! ...
Sumber : Bifurkasi Point
0 komentar:
Post a Comment
Beri Masukan untuk blogger ini