Friday, 21 August 2015

Titik Bifurkasi Masalalu.

Hello Sahabat blogger untuk kali ini saya akan membahas tentang makna bifurkasi

IG : @As_sidiq30
Ada beberapa definisi jika mencarinya dengan bantuan Mbah Google. Namun, pemahaman saya, dan yang saya dapat dari dosen di kelas, bifurkasi adalah momen yang mengkristal. Suatu kondisi di mana kita tidak bisa kembali ke sana, namun ia selamanya berada dalam kekekalan. Bagaimana, cukup menarik bukan? Atau sangat menarik jika kita juga ternyata memiliki titik bifurkasi itu di dalam hidup kita.

Yah, bayangkan kita hidup seperti menghubungkan titik-titik peristiwa dalam setiap pengalaman yang kita lalui. Pernah bermain menghubungkan titik-titik sehingga menghasilkan sebuah gambar yang utuh bukan? Sayang sekali jika belum pernah, karena saya sendiri termasuk yang suka dengan permainan itu ketika masih kecil dulu. Bisa jadi ia menghasilkan gambar apel atau gambar boneka, atau gambar yang lain. Apa saja! Nah, begitu jugalah hidup kita ini. Setiap kita bergerak maju, berarti kita sudah berhasil mencapai satu titik untuk kemudian terus menyempurnakannya menjadi gambaran kehidupan kita yang utuh.

Titik bifurkasi (bifurcation point) atau yang juga disebut “titik percabangan dua”sesungguhnya hanya salah satu titik dalam sebaran titik-titik kehidupan seorang manusia. Namun tampaknya titik ini begitu istimewa sehingga ia sulit untuk ditinggalkan begitu saja, bahkan ketika perhitungan fisika waktunya pun terus berputar untuk mempengaruhi manusia yang mau tidak mau harus mengalami perubahan. Ia tetap saja memperhatikan titik itu. Hal ini karena bifurkasi adalah momen yang mengkristal. Sebesar apapun usaha manusia untuk melupakannya, ia tetap sulit melakukannya.

Kalau ingin mengkajinya lebih jauh, membaca tulisan Haqiqie Suluh (2007), maka konsep bifurkasi nyatanya merupakan salah satu dari teori chaos, selain juga adastrange attractor, fractal, dan sebagainya. Kalau kita mendengar kata chaos, maka pemahaman kita pasti tidak akan jauh dari sebuah peristiwa kekacauan. Teori chaospada dasarnya membicarakan sebuah ketidakteraturan dalam keteraturan atau sebaliknya, di mana ia juga otomatis akan selalu mengikuti aturan deterministik. Maka dapat disimpulkan bahwa chaos adalah fenomena dalam keteraturan. Betul, chaoshanyalah sebuah upaya memahami sesuatu yang memiliki ciri ketidakteraturan dalam sebuah sistem.

Artinya, jika dipahami bahwa chaos adalah kewajaran, proses biasa dan alamiah, maka mengapa kita masih terpaku pada titik bifurkasi dalam hidup kita? Boleh saja, kita tetap memiliki titik-titik bifurkasi itu dalam hidup kita. Siapapun orangnya pasti memiliki titik bifurkasi tersebut, hanya mungkin kadarnya yang berbeda-beda. Yaaah, saya juga harus mengakui bahwa juga memiliki titik bifurkasi itu dalam hidup saya. Pasti…

Setidaknya usai memahami makna bifurkasi ini, kita menjadi paham bahwa memang seperti inilah hidup kita. Hanya kemudian yang menjadi catatan bahwa, dalam setiap permasalahan atau chaos yang menimpa kita, kita harus segera bisa berbuat sesuatu untuk tidak larut dalam permasalahan itu. Mengenang boleh saja bukan? Toh, memang tidak ada obat yang benar-benar mujarab sehingga kita bisa melupakan kejadian-kejadian buruk yang terjadi dalam hidup kita.


Jadi, teruslah bergerak saja kawan! Lanjutkan langkahmu ke titik hidupmu yang baru. Sempurnakan gambaran tentang hidupmu. Titik bifurkasi hanya sebuah titik. Ingat hanya sebuah titik! Fokuslah di titik yang lain, di titik yang baru, karena kamu bisa menjadi lebih baik di luar yang kamu bayangkan! Jadi, tetap semangat, berdoa dan terus berusaha! ...

Sumber : Bifurkasi Point

0 komentar:

Post a Comment

Beri Masukan untuk blogger ini